Rabu, 03 September 2014

Persiapan Mental Menghadapi Pensiun

"Kenali Diri + Kenali Musuh = MENANG"

(Sun Tzu)

Pelatihan Pra Pensiun, 0217870506Untuk Mencapai kesuksesan kita harus bisa mengenali diri kita dan juga pesaing kita. Tujuannya adalah kita dapat mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang ada pada diri kita dan pesaing kita bahkan kita dapat merangkul pesaing kita menjadi partner untuk diri kita. Seseorang yang sudah mengetahui dengan baik diri nya sendiri, maka ia akan lebih mudah mengetahui diri orang lain. Itulah salah satu ajaran dari ahli strategi Tiongkok yang sangat terkenal Sun Tzu.

Bagaimanakah Mengenal Kepribadian (personality) kita??

Kehidupan manusia tidak terlepas dari hubungan sosial yang terjadi antara satu manusia dengan manusia lainnya. Hal itulah yang cenderung mempengaruhi kepribadian seseorang. Berdasarkan penelitian Meyer Friedman dan Rosenman Ray tahun 1950, Kepribadian Manusia dibagi atas 2 Kepribadian (personality), yaitu :


Tipe Kepribadian A dan Tipe Kepribadian B

1. Tipe Kepribadian A
Seseorang yang termasuk dalam tipe ini cenderung memiliki sifat yang Ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yg berlebihan, bicara cepat, bekerja tidak kenal waktu, pandai berorganisasi, memimpin/ memerintah, lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan ,kaku terhadap waktu,aramah, tidak mudah dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lebih ke pekerjaan.
2. Tipe Kepribadian B
Seseorang yang memiliki tipe ini, cenderung mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan tipe A, yaitu tidak agresif, ambisi yang wajar, penyabar, ceria, tidak mudah tersinggung, tidak pemarah, bicara tidak tergesa-gesa, lebih suka kerja sama, mudah bergaul
Berikut ini ilustrasi Gambar dari kedua Tipe Kepribadian Ini :
Pusat Pelatihan Pra Pensiun, pusatpelatihanpensiun.wordpress.com, 081315588325
 
Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda??
Setelah kita mengetahui diri kita sendiri, maka hal ini akan lebih memudahkan kita untuk melakukan penyesuain terhadap sesuatu hal yang baru. contohnya seperti menghadapi pensiun. Ada banyak orang yang dalam masa persiapan pensiun mengalami gejala stress dan post power syndrome.
Siapakah yang lebih rentan terkena dampak post power syndrome? berikut ini ciri-ciri mereka:
  • —Orang-orang yang senang dihargai dan dihormati orang lain, permintaannya selalu dituruti, suka dilayani orang lain.
  • —Orang-orang yang membutuhkan pengakuan dari orang lain karena kurangnya harga diri, dengan jabatan merasa lebih diakui oleh orang lain.
  • —Orang-orang yang menganggap kekuasaan itu segala-galanya atau merupakan hal yang sangat berarti dalam hidupnya.
Sebelum mempersiapkan pensiun, ada baiknya kita mengetahui 3 fase penyesuaian diri pada masa pensiun :
  1. Fase Pra Pensiun (Preretirement Phase)  Yang terdiri atas 2 bagian Remote Phase, yaitu ketika awal masuk kerja dan belum berpikir pensiun dan near phase yaitu seseorang mulai sadar sudah memasuki masa pensiun
  2. Fase Pensiun (Retirement Phase) , Yaitu
  • —Honeymoon phase, (Masa awal mula pensiun)
  • —Disenchatment phase (depresi, kosong)
  • —Reorientation phase (pandangan realistik mengenai alternatif hidup)
  • —Stability phase (masa aktivitas baru)
3.  Fase Pasca Masa Pensiun (End of Retirement Role) , Ditandai dengan ketidakmampuan mengurus diri, usia sudah tua, pikun, tergantung orang lain
Adapun Persiapan yang perlu dilakukan pra persiapan pensiun, antara lain :
  • Fisik  : general cek-up, olah raga rutin, makan sehat
  • Mental : otak pusat kontrol tetap kerja selama masa hidup manusia; pensiun bukan masa akhir kerja, tapi awal hidup baru
  • Emosi :  positif thinking, optimis, tawakal
  • Keuangan :  tabungan, alih fungsi rumah, sesuaikan kebutuhan, skala prioritas

Kunci Sukses dalam menghadapi masa pensiun, Adalah :

  • Rencanakan masa pensiun beberapa bulan atau beberapa tahun sebelumnya
  • Hadapi masa pensiun secara rileks, setiap orang akan masuk pensiun
  • Gunakan waktu pensiun dengan sebaik-baiknya dan serileks mungkin
  • Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk
  • Lakukanlah kegiatan sosial yang menarik
  • Optimis, jangan biarkan pesimisme mempengaruhi dan menguasai pikiran
  • Hilangkan kesepian dan libatkan diri pada orang-orang terdekat
  • Meningkatkan kegiatan yang semakin mendekatkan diri kepada Tuhan (berdo’a, meditasi) akan mendorong ketenangan

Semua persiapan yang dilakukan untuk menyambut pensiun tidak akan berguna jika tidak dukungan dari  Keluarga, Anak Kerabat, Teman Dekat, Sahabat, Lingkungan, Masyarakat, dan Bersosialisasi Intensif

-9riya 9old Makara-
Bersama Menebar Manfaat dan Silaturahim Bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar