Cara Pandang dan Gaya Hidup Di Usia Emas

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain dan mereka juga tidak terlepas dari kegiatan bekerja. Berbagai macam hal yang mendasari manusia untuk bekerja, seperti untuk mengisi waktu kosong, bekerja untuk mencari identitas, dsb. Namun, apapun alasan manusia bekerja, semuanya mempunyai tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam lingkungan pekerjaan, kondisi fisik tentunya menjadi pertimbangan seseorang dan perusahaan dalam bekerja. Kondisi fisik manusia untuk bekerja ada batasannya, semakin tua seseorang, semakin menurun kondisi fisiknya, maka bersamaan dengan hal itu produktivitas seseorang kerja pun akan menurun. Pada waktunya seseorang akan diminta untuk berhenti bekerja, yang umumnya dikenal dengan istilah pensiun (retirement).

Ada beberapa alasan mengapa seseorang 'dipensiunkan' oleh perusahaan, diantaranya adalah :

1. Pekerja lanjut usia adalah pekerja yang lambat dalam bekerja, kurang memenuhi persyaratan standar produktivitas yang ditentukan perusahaan
2. Pekerja lanjut usia terlalu sering tidak masuk kerja
3. Pekerja lanjut usia secara fisik kurang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
4. Pekerja lanjut usia banyak yang tidak fleksibel, sulit dilatih dan dikembangkan karena mereka sulit untuk menerima perubahan
5. Gaji pekerja lanjut usia akan menambah beban perusahaan yang rasionya sudah tidak realities lagi dengan peningkatan kinerjanya

Namun, semua alasan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Dikarenakan itu hanya berdasarkan dari 'stereotype’ dan mitos kuat di Negara barat tentang pekerja lanjut usia.
Pada umumnya usia pensiun di Indonesia berkisar antara usia 55 tahun, sedangkan dinegara barat usia pensiun adalah berkisar 65 tahun. Dalam usia 65 tahun, secara psikologi perkembangan usia tersebut sudah memasuki usia manula atau dewasa akhir (late adulthood). Sedangkan usia pensiun di Indonesia, masih masuk pada tahapan dewasa menengah (middle adulthood). Masa dewasa menengah ini masih dapat dikatakan cukup produktif,. Meskipun kekuatan fisik maupun kekuatan mental seseorang pada masa itu mulai menurun, namun pada masa inilah seseorang mulai mencapai prestasi puncak baik itu, karir, pendidikan dan hubungan interpersonal.
Perubahan status dalam diri seorang pensiunan secara tidak langsung akan merubah gaya hidup mereka. Secara garis besar ada empat cara pandang individu pada masa pensiun yang dapat mempengaruhi gaya hidupnya, yaitu :

1. Transition to Old Age, Seseorang menjalani masa transisi dalam memasuki usia lanjut, ada perasaan bahwa pensiun merupakan suatu masa dimana terjadi pelepasan diri dari segala aktivitas, mereka sangat menikmati kondisi dan keadaan tersebut.
2. New Beginning, Seseorang menganggap bahwa masa pensiun adalah sebagai masa datangnya kesempatan baru dalam kehidupan individu sehingga dapat mengmbangkan hobi dan aktivitas lainnya yang selama ini hanya dinikmati jika mempunyai waktu senggang
3. Continuation, Seseorang menganggap jika masa pensiun adalah kesempatannya untuk melanjutkan aktivitas, baik dalam hal pekerjaan, hobi, dll yang lebih dikaitkan dengan keahliannya
4. Impossed Distruption, Seseorang mempunyai persepsi bahwa pensiun ia akan kehilangan pekerjaan, teman0teman, dan hilangnya kesempatan untuk berkarya

Itulah empat pandangan pada diri pensiunan yang mempengaruhi gaya hidup di masa pensiun. Pandangan yang negative akan pensiun semakin membuat seseorang mengalami depresi dan stress. Oleh karena itu, perubahan mindset (cara pandang) mengenai masa pensiun harus dirubah dan dilatih dengan sebaik-baiknya. Dikarenakan dengan perubahan dan perlatihan yang benar dikala masa persiapan pensiun, akan merubah cara pandang seseorang dalam menghadapi masa pensiun dan tentunya akan merubah gaya hidup mereka di kala pensiun.
Persiapan dan latihan yang matang dikala menjelang masa pensiun, secara tidak langsung akan membantu anda dalam menghadapi masa pensiun. Persiapkan dini menjelang pensiun, menandakan anda adalah seseorang yang siap dan bergelora menyongsong masa yang baru.
…9riya 9old Makara…
“Bersama Menebar Manfaan dan Merjaut Silaturahim Bisnis”